*Aceh singkil-*Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung(DPMK)aceh singkil diduga ada sekenario tentang bimtek perangkat desa ke medan(sumut)dalih Untuk meningkatkan kapasitas, Pemerintah Desa harus memasukkan dan mengikuti program Bimbingan Teknis (Bimtek) aparatur desa tahun 2021.
Azwir,SH,kepada wartawan menuturkan, Rabu, (24/3/2021),kemarin.”Secara aturan nya, apa yang sudah menjadi ketetapan seperti Bimtek aparatur, Pemerintah Desa harus memasukkan program tersebut dalam kegiatan Anggaran Desa”, ucap Kadis itu.
Menurut Azwir, kegiatan Bimtek tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa. Bila kita berbicara keinginan atau kemampuan keuangan Pemerintah Desa mampu atau tidak nya memplotkan program Bimtek itu sifatnya relatif.
Karena, disitulah gunanya peran Pemerintah Daerah dalam memberikan pembinaan Pemerintah Desa terhadap penyelenggara Anggaran Dana Desa (ADD),kendati tidak ada sanksi tegas bagi Pemerintah Desa yang tidak memprogramkan Bimtek tersebut, namun pihak DPMK tetap mengarahkan pihak Desa agar bisa menganggarkan kegiatan Bimtek.
Sementara terkait dengan teknis pelaksanaan Bimtek tersebut, tergantung dengan pihak penyelenggara dengan Pemerintah Desa. Karena untuk kegiatan tersebut ditandatangani oleh pihak ketiga, ujarnya.Untuk Bimtek aparatur desa informasinya dilaksanakan akhir Bulan Maret 2021 ini, di Medan. Dengan masing-masing Desa akan diikuti 3 orang aparatur yang menyerap dana sebesar Rp.5 juta perorangnya.
Bila dijumlahkan dengan 116 Desa yang ada di Kabupaten Aceh Singkil, berarti untuk kegiatan Bimtek Aparatur Pemerintah Desa setempat, yang akan dilaksanakan di Medan, menghabiskan total anggaran sebesar Rp.1,7 milyar lebih, ungkapnya.
Terpisah,warga kecamatan gunung meriah,yang egan di sebutan nama nya jum’at(26/3/2021)mengatakan, kegiatan Bimtek peningkatan kapasitas perangkat desa tahun 2021 yang dilaksanakan nanti nya di medan(sumut),hanya buang-buang anggaran desa. Apalagi tindak lanjut dari Bimtek tersebut tidak jelas.
“Kami menilainya kegiatan Bimtek tersebut hanya menguras dana desa. Sejak tahun 2015 di luncurkan nya dana desa hampir setiap tahun ada bimtek namun hasil nya tidak jelas,” tudingnya.Ia,mengungkapkan, untuk mengikuti Bimtek setiap perangkat dikenakan biaya Rp lima juta yang diambilkan dari ADD.
“Jika dikalkulasi 5 juta dikalikan 3 Maka jumlah dana 15 juta persatu desa di kali 116 desa jumlah dana yang terkumpul sekitar Rp 1,7 Miliar Uang segitu banyaknya digunakan untuk apa saja.kami melihat ada sekenario DPMK aceh singkil di sini, seandainya dana itu digunakan untuk membangun jalan pasti jauh lebih bermanfaat kepada masyarakat, ini malah dibuat jalan-jalan,”kata nya.(Red)
Azwir,SH,kepada wartawan menuturkan, Rabu, (24/3/2021),kemarin.”Secara aturan nya, apa yang sudah menjadi ketetapan seperti Bimtek aparatur, Pemerintah Desa harus memasukkan program tersebut dalam kegiatan Anggaran Desa”, ucap Kadis itu.
Menurut Azwir, kegiatan Bimtek tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa. Bila kita berbicara keinginan atau kemampuan keuangan Pemerintah Desa mampu atau tidak nya memplotkan program Bimtek itu sifatnya relatif.
Karena, disitulah gunanya peran Pemerintah Daerah dalam memberikan pembinaan Pemerintah Desa terhadap penyelenggara Anggaran Dana Desa (ADD),kendati tidak ada sanksi tegas bagi Pemerintah Desa yang tidak memprogramkan Bimtek tersebut, namun pihak DPMK tetap mengarahkan pihak Desa agar bisa menganggarkan kegiatan Bimtek.
Sementara terkait dengan teknis pelaksanaan Bimtek tersebut, tergantung dengan pihak penyelenggara dengan Pemerintah Desa. Karena untuk kegiatan tersebut ditandatangani oleh pihak ketiga, ujarnya.Untuk Bimtek aparatur desa informasinya dilaksanakan akhir Bulan Maret 2021 ini, di Medan. Dengan masing-masing Desa akan diikuti 3 orang aparatur yang menyerap dana sebesar Rp.5 juta perorangnya.
Bila dijumlahkan dengan 116 Desa yang ada di Kabupaten Aceh Singkil, berarti untuk kegiatan Bimtek Aparatur Pemerintah Desa setempat, yang akan dilaksanakan di Medan, menghabiskan total anggaran sebesar Rp.1,7 milyar lebih, ungkapnya.
Terpisah,warga kecamatan gunung meriah,yang egan di sebutan nama nya jum’at(26/3/2021)mengatakan, kegiatan Bimtek peningkatan kapasitas perangkat desa tahun 2021 yang dilaksanakan nanti nya di medan(sumut),hanya buang-buang anggaran desa. Apalagi tindak lanjut dari Bimtek tersebut tidak jelas.
“Kami menilainya kegiatan Bimtek tersebut hanya menguras dana desa. Sejak tahun 2015 di luncurkan nya dana desa hampir setiap tahun ada bimtek namun hasil nya tidak jelas,” tudingnya.Ia,mengungkapkan, untuk mengikuti Bimtek setiap perangkat dikenakan biaya Rp lima juta yang diambilkan dari ADD.
“Jika dikalkulasi 5 juta dikalikan 3 Maka jumlah dana 15 juta persatu desa di kali 116 desa jumlah dana yang terkumpul sekitar Rp 1,7 Miliar Uang segitu banyaknya digunakan untuk apa saja.kami melihat ada sekenario DPMK aceh singkil di sini, seandainya dana itu digunakan untuk membangun jalan pasti jauh lebih bermanfaat kepada masyarakat, ini malah dibuat jalan-jalan,”kata nya.(Red)