Medan – medianasionalnews. Sejumlah siswa / siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) UISU, Jalan H. Bahrum Jamil No.2, Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, meminta Kepala Sekolah (Kepsek) SMA UISU, Dwi Harwita Sari Siregar turun dari jabatanya. Karena diduga tidak becus sebagai Kepsek.
Permintaan itu, saat sejumlah siswa / siswi SMA UISU melakukan aksi demonya dihalaman dan diluar sekolah SMA UISU, Sabtu (12/8/2023) sekira pukul 08:45 Wib.
Sejumlah siswa / siswi saat dikonfirmasi awak media mengatakan” Kami buat aksi ini guna mempertanyakan dana Bos yang belum keluar sampai dinihari. Karena biasanya dana Bos persemester sudah keluar untuk sekolah pak. Heranya kami lagi, Skul diluar disuruh bayar sebesar Rp.100.000 ( Seratus ribu rupiah), dan buku hilang disuruh bayar.
” Ironisnya, ada juga murid yang mengikuti olimpiade membawakan nama sekolah. Tapi tidak dibiayai dan ditemani oleh pihak sekolah, heranya kami lagi atlit mau daftarpun dipersulit Kepsek pak. Intinya pasilitas Skul pun tidak ada diberikan, dan kami seperti terkurung kayak dipenjara pak” kesal sejumlah siswa / siswi yang melakukan aksi dihalaman sekolah UISU.
Lanjut sejumlah siswa / siswi tersebut, kami mau buat seniman disekolah pun dananya ditarik, bahkan ada yang mengundang ikut pertandingan futsal pun tidak diterimanya. Pokoknya semenjak Kepsek yang dipimpin ibu Dwi Harwita Sari Siregar ini, parah Kalilah. Dua hari sebelumnya kami 5 orang mau dipanggil pihak Yayasan , namun tidak dipanggil – panggil makanya kami demo kembali pak.
” Yang kami sesalkan lagi kemaren Hp kami dibuka Kepsek. Lalu kami bilang, jangan gitulah buk inikan privasi yang dijawab Kepsek privasi apa mau jual diri kalian dan mau jual orang kalian disini. Dasar orang – orang miskin kalian, berarti secara tidak langsungkan Kepsek menghina dan merendahkan orang tua kami miskin pak” ungkapnya.
Kepala sekolah SMA UISU Dwi Harwita Sari Siregar saat dikonfirmasi awak media langsung masuk kesekolah dan menutup gerbang sekolah.
Pantauan awak media sejumlah siswa / siswi SMA UISU masih berada diluar sekolah, dan Kepsek terlihat arogan.
Salah satu orang tua siswi, Deva mengatakan” Untuk memastikan bahwa Kepala sekolah ada menyebutkan kata – kata siswa / siswinya jual diri dan orang miskin, makanya saya datang kesekolah anak saya ini guna mempertanyakan kepada Kepala Sekolahnya ibu Dwi Harwita Sari Siregar. Disitu, saat saya tanyak Kepsek tidak mengakui adanya mengutarakan kata – kata tersebut.
” Kemudian saya tanyak kembali kepada sejumlah siswa / siswi yang melakukan aksi demo tersebut” Apa benar Kepsek kalian ada ngomong begitu yang dijawab sejumlah siswa / siswi” Benar buk, bahkan sudah sering kali Kepsek ngomong seperti itu dengan kami” Ungkap Deva yang menirukan ucapan sejumlah siswa / siswi.
Lanjut Deva, heranya saya banyak siswa / siswi yang melakukan aksi demo cuma anak saya saja yang di DO. Saat saya tanyakan ke Kepsek, siapa saja yang di DO yang dijawab Kepsek, itu bukan urusan ibu” kesalnya. Red
Dari cara ngomong saja sudah ketus. Tidak ada wibawanya sebagai kepsek.