Medianasionalnews.id – Ustaz Adi Hidayat menyampaikan cara santun umat muslim ketika menjumpai seseorang atau suatu pihak yang menghina Islam, dia menyarankan jangan dicela. Ustaz Adi Hidayat menjelaskan hal tersebut di hadapan jamaahnya. Momen tersebut diunggah oleh saluran YouTube Love Islam pada beberapa tahun silam, dengan tajuk UAH Skak Mat Orang orang Yang Suka Menghina Agama Islam.
Dalam ceramah itu, Ustaz Adi Hidayat membacakan salah satu pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang jamaahnya terkait cara bijak menanggapi penista agama Islam. “Apa saran ustaz atau pendapat ustaz, tentang ada kelompok atau golongan yang terus menerus hina agama kita, baik nonmuslim ataupun muslim itu sendiri,” kata Ustaz Adi Hidayat membacakan pertanyaan di selembar kertas, dikutip Hops.id–jaringan medianasionalnews.id, pada Selasa (2/2/2021). Di unggahan video berdurasi 9 menit lebih tersebut, ia menjelaskan, bila penghina Islam itu berasal dari kalangan di luar muslim maka wajar adanya lantaran mereka dianggap belum tahu. Namun apabila yang menghina justru berasal dari kaum muslim, dia sangat menyayangkan sikap tersebut. Bahkan lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini sangat heran bila sampai ada yang menghina Islam dan berasal dari kalangan muslim. Seharusnya, kata Ustaz Adi, orang tersebut tidak bakal sampai hati bila harus melukai agamanya sendiri.
Oleh sebabnya dia menganggap, tentunya orang tersebut bermasalah dengan keimanan Islam pada dirinya sendiri. “Kalau ada nonmuslim berbuat negatif kepada Islam, mungkin karena belum tahu. Pertanyaan saya, kok bisa ada orang Islam menjelek-jelekan Islam? Sebetulnya dia siapa, karena orang yang memeluk sesuatu itu tidak akan mungkin melukainya,” ujarnya. “Peluk itu tanda sayang, anda memeluk Islam masa anda melukainya? Mustahil. Jadi kalau ada orang kemudian mengatakan muslim tapi menghina Islam, maka ada yang salah dengan keislamannya,” sambungnya.
Meskipun begitu, ia malah mengimbau dengan ajaran yang penuh dengan kedamaian. Dia menyarankan, bila ada seseorang yang menghina Islam maka jangan sesekali kembali mencelanya. Ketimbang membuang energi untuk sesuatu yang kurang berguna, lebih baik dipakai untuk membaca ayat-ayat suci Allah. Oleh sebabnya dia mengungkapkan, lebih baik orang seperti itu dicueki atau ditinggal saja. “Jika ada seseorang yang memalingkan ayat Alquran, mengingkari ayat-ayat Allah, atau minimal mengolok-ngolok Islam, jilbab, syariat Islam. Maka bagaimana sikap kita? Kata Alquran, anda jangan mencelanya, tuh indah. Daripada mencela orang lain lebih baik lisan kita dipakai untuk baca Alquran. Terlalu mahal energi kita untuk mencela orang itu. Cukup kata Alquran tinggalkan mereka. Jadi kalau ada majelisnya jangan dihadiri, kalau ada bukunya jangan dibaca, kalau ada siarannya jangan didengarkan,” tutur Ustaz Adi. Dengan cara itulah nantinya yang bersangkutan bakal sadar kemudian bertaubat dan kembali ke jalan yang benar sesuai dengan tuntunan serta ajaran Islam. “Itu sebagai sayang Allah kepada dia, supaya dia mau berubah. Sampai dia taubat kembali kepada pendapat semula.
Kalau anda ikuti, lama-lama anda seperti mereka, lama-lama enggak salat juga,” ungkapnya. Berbeda kaidahnya dengan penghina Islam yang berasal dari nonmuslim, lantaran sebenarnya mereka tidak tahu apa yang telah diperbuat. Maka dari itu, Ustaz Adi menganjurkan memberi tahunya dengan cara bijak dan santun, salah satunya melalui jalan kebaikan. “Tapi kalau yang nonmuslim kaidahnya berubah. Kalau ada nonmuslim mempersoalkan Islam karena mereka belum tahu tentang Islam, maka sampaikan dengan cara bijak. Maaf jangan dicela karena dia belum tahu. Yang belum tahu itu diberi tahu, bukan dicela tapi tunjukan dengann kebaikan,” sambung dia.(*red)