Masyarakat Harus Kritis dan Kompak Lestarikan Lingkungan
Samalanga, Bireuen – Akibat perusakan fungsi lahan daratan dan kawasan hutan di desa Rheum baroh dan Rheum barat, kec.Simpang Mamplam – Bireuen, Aceh, perubahan fungsi lahan daratan ke lahan tambak udang menggunakan mesin kincir dan sumur bor sehingga dikhawatirkan lingkungan akan tercemar akibat pembuangan air limbah tambak udang sembarangan yang bisa berdampak pada kesehatan masyarakat.
Karena itu, warga harus terus advokasi serta mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk kritis dan kompak dalam melestarikan lingkungan agar bencana tidak terjadi.
“Masyarakat harus kritis dan kompak melestarikan dan memperbaiki lingkungan.
Pantauan awak media dilapangan, Selasa (22/12/2020), total luas daratan di desa Rheum baroh dan Rheum barat sudah berubah fungsi. Karena itu, masyarakat diingatkan untuk selalu mewaspadai dampak negatif dari perubahan fungsi lahan yang dikhawatirkan akan dapat menenggelamkan desa dan merusak infrastruktur menjadi bagian risiko yang harus diterima bersama akibat dari perubahan fungsi lahan.dan kawasan hutan memberikan dampak negatif kepada penduduk”.
Terlebih lagi, belum ada upaya tindakan yang kongkrit dari pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan tersebut.(@ndi)
