Medan – medianasionalnews. Terkait aplikasi sijamila untuk memantau pembangunan infrastruktur jalan di Sumut jadi pertanyaan masyarakat. Pasalnya, masyarakat tidak bisa lagi mengakses / membuka aplikasi sijamila yang diduga menghabiskan anggaran miliyaran rupiah pertahun. Itu diketahui awak media saat mendownload aplikasi tersebut, namun tidak dapat diakses, Selasa (10/10/2023).
Menurut sumber yang diketahui, bahwa aplikasi sijamila memang diperuntukan untuk masyarakat yang ingin mengetahui perkembangan pembangunan Jalan di Sumatera Utara. Kalau tidak salah, aplikasi sijamila muncul dari tahun 2019 s/d 2023.
” Di play store tetap ada, dan setelah di download tidak bisa dibuka server / eror. Padahal, tiap tahun aplikasi tersebut tetap di-update” ungkap sumber.
Lanjut sumber, kalau untuk update aplikasi sijamila anggaranya dari 15 UPT PU Bina Marga Sumut. Per UPT ada yang menyetorkan Rp.200.000.000 s/d Rp.250.000.000 juta. Kita katakan sajalah rata – rata semua, per UPT mengeluarkan dana untuk update aplikasi sijamila Rp.200.000.000 ( Dua ratus juta rupiah) pertahunya. Apa tidak merugikan Pemerintah miliyaran rupiah itu. Untuk data pegeluaran meng update aplikasi tersebut pasti ada, tida mungkin tidak ada itu” akhir sumber.
Ironisnya, Azis staf program Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang Provinsi Sumatera Utara, saat dikonfirmasi tim awak media diruang kerjanya dijalan Sakti Lubis, Medan, Rabu (11/10/2023) sekira pukul 15:00 Wib, terkait aplikasi sijamila yang menghabiskan anggaran miliyaran rupiah, mengaku tidak tahu.
“Terkait aplikasi sijamila itu saya tidak mengetahuinya, karena kami pindahan dari dinas SDA dan bergabunglah dengan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), makanya tidak mengetahui tentang sijamila ini.
” Cuma setahu saya, aplikasi sijamila ini inovasi Dinas dan tidak dipakai lagi. Tahun berapa muncul sijamila ini tidak tau saya. Kebetulan Kasubag umum kami yang berhak menjawab terkait aplikasi sijamila tidak masuk, karena sakit. Kalau sekretaris baru saja berangkat keluar kota ada urusan dinas.
” Kebetulan saya sebelumnya di SDA bukan di Bina Marga, nah bergabunglah di PUPR, makanya kurang tau tentang sijamila ini. Atau ada yang abang kenal disini untuk menjelasi tentang sijamila ini, ataupun ijinkan kami dulu menginformasikan sama orang yang mengetahuinya. Karena kasubag lama pun sudah pindah ke Disnaker, kalau kasubag yang sekarang baru beberapa bulan dan pindahan dari kepala seksi tata ruangan” ungkapnya.
Saat disinggung terkait anggaran tentang aplikasi sijamila agar mempermudah masyarakat memantau kinerja PU Bina Marga, dalam pembangunan jalan yang belakangan ini tidak bisa diakses lagi.
Azis menjawab, kamipun belum tau pasti informasi dari abang. Nanti kami informasikan ulang tentang aplikasi sijamila ini, apakah ini produk dinas atau produk individu. Lagian sekarang inikan kita dari pemerintah Sumatra Utara ada melakukan pelatihan Pim eselon 4,3 dan 2. Inovasinya, karena hasil pim inikan ada melakukan perubahan. Contoh perubahan buat aplikasi seperti apa gitu. Seperti Pim 4 harus melakukan perubahan, misalnya terkait surat menyurat maka dibuatlah aplikasinya dan kita kembangkan dengan anggaran pribadi.
” Itu namanya kita Inovasi sebagai laporan mengikut pelatihan Pim. Kalau Pim itu biasanya pribadi bukan dari Dinas. Kalau masalah sijamila saya tidak tau” aku Azis staf program.
Sementara Zulfi, bagian umum Kominfo Provinsi Sumatera Utara, saat dikonfirmasi tim awak media dikantornya, dijalan HM. Said No.22, Gaharu, Kecamatan Medan Timur, Selasa (10/10/2023) sekira pukul 15:00 Wib, terkait aplikasi sijamila menjawab” Aplikasi sijamila ini produk siapa, iya kedinas Margala tanyakan karena mereka yang membeli aplikasi ini. Kita hanya sebatas meminjamkan servernya aja. Biasanya yang punya akun pertama Dinas yang beli itu. Kalaupun ditumpahkan kekita, apa segala isinya tidak tau juga kita. Karena bukan kita pengguna usernya.
” Memang Kominfo punya server induk, cuma hanya sebatas ditumpangkan saja bukan kita yang mengelola. Jadi, kedinas Margala tanyakan” ujarnya.
Saat disinggung aplikasi sijamila milik Dinas Marga Sumut dan yang meng updatenya dinas Kominfo
Zulfi mengatakan” Apa bapak sudah keatas jumpai orang yang membidanginya yang dijawab tim awak media” Sudah, tapi pak Frengki tidak bisa menjawab dan mengarahkan kami kebagian umum” pungkas tim awak media.
Selanjutnya Zulfi menjawab kembali, karena bapak tidak membuat surat, seharusnya disurati aja biar dijawab mereka. Lagian, bapak dapat informasi darimana dan update apa sekarang. Kalau masalah update kitakan hanya menerima bukan meng-input. Baru ini taunya aplikasi sijamila” akunya.
” Sesuai prosedurnya harus disurati biar bisa kita arahkan yang membidanginya. Kalau bapak tanyak masalah aplikasi ini biar kita kontak si pemakainya, biasanya begitu. Kalau secara langsung terbatas jugakan, karena takut menyalah gunakan informasi tadi. Kalau kami dituduh meng update, kami bisa kordinasi kesana. Update bagaimana dan pengelolaan media mana, panjang ini kalau ditanyak dan tidak bisa begini pak. Karena pembelinya bukan dinas Kominfo” papar Zulfi. Tim / red