Medan – medianasionalnews. Nabi Muhammad SAW merupakan panutan dan teladan utama bagi setiap umat muslim, sebab Rasulullah adalah manusia yang paling mulia di sisi Allah SWT. Baik perkataan maupun perbuatan Rasulullah merupakan budi pekerti yang baik.
Sifat terbaik Rasulullah SAW terdapat dalam Surat Al-Anbiya ayat 107 yakni wa maa arsalnaka illa rahmatan lil alamin. Nabi Muhammad SAW diutus untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.
Kemudian dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda innama bu’itstu li utammima makarimal akhlak (sesungguhnya Aku, Muhammad, diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia).
Sementara li utammima makarimal akhlak memiliki makna bahwa seluruh kebaikan akan tercermin dalam akhlak dan perilaku umat Islam. Perilaku baik itu tidak hanya dilakukan pada saat ramai tetapi juga dalam kesendirian.
Akhlak yang dicerminkan melalui perilaku seorang Muslim bukan hanya bagi sesama Islam atau kepada orang yang memiliki kesamaan keimanan, tetapi juga bagi siapa saja dan bahkan bagi selain manusia.
Berikut adalah 7 sifat Nabi Muhammad SAW yang wajib kita teladani.
1. Fathonah (Cerdas)
Melansir dari buku Pendidikan Karakter FAST. Fathonah, artinya cerdas. Cerdas bukan hanya pandai. Kecerdasan yang dimiliki Rasulullah SAW melebihi kondisinya yang tidak dapat membaca dan menulis (ummi). Rasulullah SAW dapat memecahkan masalah-masalah yang pelik, seperti hubungan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshor.
Solusi yang telah dilakukan Rasulullah SAW adalah hijrah.
Keputusan Rasulullah tersebut dapat memecahkan sejumlah masalah kehalifahan dan keumatan.
2. Amanah
Amanah adalah sifat yang dapat dipercaya. Didalam sifat amanah ini terdapat unsur nilai dasar kejujuran, karena orang yang jujur akan melahirkan sifat yang dapat dipercaya dalam kehidupan. Di samping itu, juga memiliki unsur kebenaran sebagaimana sifat shiddiq.
Sebagai Rasulullah SAW, semua firman yang telah diperoleh, baik langsung dari Allah SWT maupun melalui malaikat Jibril, memerlukan sifat ini, yakni harus disampaikan secara amanah kepada umatnya. Tanpa sifat amanah, maka tentu banyak firman Allah SWT yang tidak akan disampaikan kepada umatnya, ataupun kalau sampai akan banyak terjadi penyimpangan.
3. Shiddiq
Sifat shiddiq umumnya diartikan sebagai makna “jujur”. Kata shiddiq berasal dari kata shadaqa yang artinya benar, nyata, berkata benar, menepati janji, banar perkataan atau perbuatan.
Lawan dari sifat shidiq sendiri adalah kizib (dusta). Sifat shiddiq disebutkan sebagai puncak dari segala kebaikan dan penentu kualitas baik atau buruknya suatu perbuatan yang juga terdapat dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 177.
Rasulullah SAW menulai sifat jujur ini sangat penting untuk dimiliki oleh umat manusia, karena hanya dengan kebohongan kecil akan menimbulkan kebohongan lainnya bahkan lebih besar yang akan merugikan dirisendiri dan orang lain.
4. Tabligh
Maksud dari sifat tabligh ini adalah menyampaikan firman Allah kepada umatnya. Rasulullah SAW selalu menyampaikan ajaran Islam tanpa henti. Semua ajaran Islam telah disampaikan kepada para pengikutnyadalam berbagai kesempatan.
Firman-firman Allah SWT yang telah disampaikan oleh Rasulullah kemudian dikumpulkan menjadi kitab suci Agama Islam yaitu Al-Qur’an. Dalam menyampaikan kepada umatnya, rasulullah tidak segan untuk mengingatkan kepada umatnya agar tidak segan jiga untuk saling mengingatkan.
5. Tawadhu
Melansir dari buku Muhammad SAW sebuah Biografi Akhlak dari Manusia Terbaik karya Asep Maulana. Sifat rendah diri atau Tawadhu berarti sikap tunduk pada kebenaran yang datang dari mana pun.
Hal tersebut diimplementasikan dalam sikap saling mengasihi dan lemah lembut tanpa membeda-bedakan seseorang dengan yang lain, serta berendah hati dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup.
Walaupun Rasulullah SAW adalah manusia yanng paling mulia, beliau tidak pernah sombong dan selalu rendah hati. Karena sifatnya ini Rasulullah SAW mencintai para sahabat, kerabat, anak-anak hingga mereka pun akhirnya mencintai dan memuliakan Rasulullah.
6. Sabar
Sabar sendiri berasal dari kata “shabaraa-yasbiru” yang berarti menahan. Sabar berarti menahan diri dari kesusahan dan menyikapi sesuatu dengan tuntunan syariat dan akal, menjaga lisan dari celaan, dan menahan anggota tubuh dati berbuat dosa.
Menahan diri untuk tidak bersikap berlebihan dan menahan diri dari pemborosan harta bagi yang mampu juga merupakan bagian dari sabar.
Sabar harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan, tidak hanya ketika dalam kesulitan saja, namun saat merasakan kemudahan dan kesenangan, kita harus menjadikan sabar sebagai “napas” di kehidupan kita.
7. Pemberani
Kata pemberani berasal dari kata “asy-syaja’ah” yang berarti suatu sifat bukan tidak pernah takut, tetapi melawan rasa takut. Dengan sifat ini, rasa takut dapat dikendalikan dan bahaya dari hal yang ditakuti itu dapat diperkecil atau dihindari.
Oleh karena itu, orang yang memiliki sifat pemberani lebih memiliki ketenangan hari dan kemampuan mengelola sesuatu dengan pikiran tenang.
Keberanian Rasulullah SAW tidak hanya pada hal-hal dan situasi tertentu saja, keberanian ini mencangkup segala sesuatu dan dalam berbagai macam kondisi. Rasulullah SAW sangat terkenal sebagai orang yang berani dalam mengungkapkan pendapat.(@ndi)