Medan, medianasionalnews.id
M. Lukman alias Imam Congor (27), pelaku jambret yang ditangkap personil reskrim Polsek Percut Sei Tuan, dalam kasus pencurian dengan kekerasan (Curas), mengaku kedua kakinya ditembak polisi dengan timah panas usai diamankan dari rumahnya.
Pengakuan tersangka Lukman alias Imam Congor itu, dicetuskannya saat dirinya bersama 13 tersangka lain pada Sabtu (12/6/2021) sore dihadapan wartawan dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko, didampingi Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Janpiter Napitupulu, saat konferensi pers berlangsung.
“Nggak melarikan diri,”cetus Lukman alias Imam Congor, diatas kursi roda ketika ditanyai wartawan dihadapan Kapolrestabes Medan dan didampingi Kapolsek Percut Sei Tuan.
Mendengar pengakuan tersangka itu, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko, tepatnya berdiri disamping tersangka, lantas kembali mengulang pertanyaan kepada tersangka.
Nggak melarikan diri? Nggak mungkin nggak melarikan diri, kau ditangkap dimana? Tanya Riko.
“Menyerahkan diri Pak. Ditangkap dirumah Pak,”terang tersangka menjawab pertanyaan Kapolrestabes Medan, dihadapan awak media saat konferensi pers di Mapolsek Percut Sei Tuan.
Meskipun begitu, tersangka warga Jalan Pertiwi Baru, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung itu mengakui perbuatannya telah melakukan aksi jambret di Jalan Letda Sujono, tepatnya dipintu masuk Tol Bandar Selamat. Tersangka juga mengakui dalam kurun waktu setahun ini ia telah sepuluh kali melakukan aksi jambret di lokasi yang sama.
“Menyesal bang. Hasilnya kadang buat keluarga. Melakukannya jarang-jarang, tidak setiap hari,”sebut tersangka.
Selain itu satu satu tersangka lain yakni, Saiful Ambri alias Ipul yang berbeda kelompok dengan Imam Congor, juga mengaku mulai beraksi di tahun ini. Dalam melakukan aksinya, Saiful, kerap menunggu calon korbannya didepan jalan masuk gang masjid tepatnya di pintu tol Bandar Selamat Jalan Letda Sujono. Ketika calon korbannya lengah, disitu Saiful Ambri, langsung melakukan perampasan dan kabur melarikan diri.
“Sama pak, saya melakukan perampasan HP di depan gang samping masjid mulai dari dua tahun ini,”aku tersangka yang berdiri tepat di belakang kursi roda dan satu borgol dengan Imam Congor.
Kapolrestabes Medan mengatakan, pengungkapan aksi kejahatan tersangka berawal terkait kasus-kasus premanisme yang terjadi di wilayah hukum Polrestabes Medan khususnya Polsek Percut Sei Tuan. Berdasarkan bukti hasil rekaman CCTV dilokasi, aksi para pelaku terlihat jelas dalam melancarkan aksinya dengan berbagai modus.
Mulai dari langsung menjambret atau merebut harta benda korban baik itu telepon seluler, tas dan lainnya. Kemudian ada satu pelaku yang menunggu lalu mereka melarikan diri menggunakan sepedamotor. Ada juga modus menunggu masyarakat yang hendak menambah saldo kartu E Tol.
“Jadi kalau masyarakat masuk pintu tol dan saldonya kurang, maka mereka turun untuk menambah saldonya. Disaat itulah para pelaku mendatangi mobil kemudian mengambil barang-barang berharga yang berada didalam mobil,”ujar Riko Sunarko, kepada awak media.
Dijelaskannya, unit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, mengamankan 14 orang dalam operasi premanisme. Empat orang diantaranya terkait kejadian yang videonya sempat viral di media sosial (Medsos). Mereka ada dua grup, grup pertama mengakui baru sepuluh kali melakukan aksinya. Berikutnya mengaku baru empat kali.
“Ini baru pengakuan awal dan sedang kita kembangkan. Turut diamankan empat penadah barang hasil kejahatan. Juga turut dan diamankan pelaku lain karena melakukan pengutipan liar (Pungli), dengan cara meminta uang dengan paksa didepan pintu Tol Bandar Selamat, kepada pengemudi mobil, truk dan kontainer,”pungkas Riko.
(hendra)