Medan. MN. Bravo Ditres Narkoba Polda Sumut yang telah berhasil menangkap bandar narkoba bernama Irman Pasaribu Alias Man Alias Man Batak , yang sempat jadi buronan polisi. Dari tersangka Man Batak polisi menyita sejumlah harta kekayaanya.
Kapolda Sumut Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin, M.Si, yang didampingi oleh Dirnarkoba Kombes C.Wisnu, Kamis (11/2) didepan gedung Ditres Narkoba Poldasu mengatakan” Kita akan memiskinkan harta kekayaan yang dicari tersangka Irman Pasaribu Alias Man Alias Man Batak. Tersangka ini merupakan gembong bandar narkoba asal Kabupaten Labuhanbatu, yang sempat jadi buron polisi.
” Dari tersangka, kita juga menyita sejumlah aset bergerak maupun tidak bergerak seperti lahan / tanah dan beberapa mobil mewah yang dicarinya dengan cara menjual narkoba.
“Atas perbuatanya tersangka dikenai UU Tindak Pidana Narkotika dengan ancaman hukuman mati. Selain itu, tersangka juga terjerat UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)” jelas Kapolda Sumut Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin.
Martuani mengaku, pihaknya sengaja tidak memberikan tindakan tegas terukur kepada Man Batak, agar negara dapat memiskinkannya.
“Kali ini Poldasu tidak melaksanakan tradisi (ditembak), tapi kami laksanakan tradisi baru miskin kan dia” pungkasnya.
Martuani mengaku, dalam kurun waktu sebulan ini banyak mendapat komplain dari media tentang seorang dakwaan narkotika bernama Man Batak alias Irman Pasaribu dengan berbagai tanggapan miring. Tetapi, kini Martuani menegaskan, pihaknya membuktikan Man Batak bisa ditangkap dengan segala tindak upaya yang telah dilakukan.
“Penangkapan untuk tersangka ini, Irman Pasaribu dengan rombongan dan modus-modus barunya dapat kita lakukan secara profesional,” sebutnya.
Karena itu, Martuani menjelaskan, terhadap Man Batak akan dijerat dengan seluruh perangkat UU yang berlaku, mulai dari UU Tipinar termasuk juga UU TPPU.
“Saya (sudah) berbincang dengan Wakapolda, ini untuk kali keduanya Poldasu mengenakan TPPU untuk kejahatan narkotika,” bebernya.
Menurut Martuani, orang boleh dihukum, atau meninggal atau boleh apa saja. Tetapi bila dia masih kaya, itu tidak akan berdampak sistemik.
“Tapi, hari ini kita bisa tunjukan bahwa Poldasu profesional dalam penanganan perkara. Ada 14 sertfikat milik tersangka yang kita sita. Nanti kita akan serahkan ke pengadilan, biar pengadilan yang memutuskan,” terangnya.
Martuani merincikan, ke-14 sertifikat itu teridiri dari 1 keterangan kepemilikan tanah seluas sekitar 13 hektare. Selain sertifikat, tutur Martuani, pihaknya juga mengamankan, mobil mulai dari Xpander, Rubicon, Pajero Sport, L300, ada CRV.
“Ini semua nanti akan kita sita untuk negara. Nanti kita limpahkan ke Pengadilan Negeri,” jelasnya.
Selain itu, sambung Kapolda, pihaknya juga menyita uang sekitar Rp500 jutaan dari rekening tersangka dan rumah sebanyak 4 unit. Petugas juga turut menyita airsoftgun.
“Semua ini digunakan untuk melancarkan aksinya sebagai bandar terbesar di Labuhanbatu,” bebernya.
Martuani menambahkan, dengan modusnya melakukan peredaran narkotika menggunakan sepatu, sekaligus menjadi indikator adanya jaringan baru untuk ke Sulawesi.
“Termasuk Jawa Timur sudah ditangkap, namun ada pengambangan jaringan baru ke Sulawesi,” sebut orang nomor 1 di Polda Sumut Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin, M.Si. Afdal