
Medan – medianasionalnews. Syaiful Ramadhan anggota DPR Kota Medan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melaksanakan Reses 4 masa persidangan tahun sidang 2025 – 2026, yang terlaksana dihalaman Kampung Aur, Lingkungan IV, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Sabtu (20/12/2025) pukul 16: 00 Wib
Hadir dalam Reses yaitu, Syaiful Ramadhan anggota DPR Medan, Dinas Perkim, Dinas Sosial, Dinas Koperasi, beberapa tokoh masyarakat dan sejumlah warga Kampung Aur.
Dalam Reses tersebut, Syaiful Ramadhan menerima keluh kesah masyarakat / warga yang dialami selama ini.
“Sampaikan saja keluh – kesah bapak / ibu dalam Reses yang saya laksanakan sekarang ini. Karena, saya lebih banyak mendengar aspirasi bapak / ibu. Aspirasi bapak / ibu ini akan saya bawa ke RDP di DPRD kota Medan untuk dijadikan kerja. Seperti, aspirasi adik – adik remaja Masjid kita yang meminta tenis meja buat olahraga. Aspirasi tersebut, saya sampaikan kedinas olahraga, dan sudah saya bawa tenis meja buat adik – adik remaja Masjid kita.
“Harapan saya, sore ini harus lebih banyak mendengar aspirasi bapak / ibu, bukan aspirasi instratruktur ya bapak /ibu. Karena, program Pemko Medan bukan instratruktur saja. Pemerintah sudah mengucurkan anggaran sebesar 6,8 triliun. Jadi, bapak / ibu jangan sungkan memberi aspirasinya. Seperti kemarin kita dilanda banjir luar biasa, makanya saya butuh aspirasi bapak / ibu” ujar Syaiful Ramadhan anggota DPR Kota Medan dari fraksi PKS.
Disitu, salah satu warga bernama ibu Wina menyampaikan keluh kesahnya” Kita dikampung ini sudah mempunyai BNK sampah, tapi kenapa Kampung Aur kenak banjir selalu. Sementara peraturan tidak membuang sampah lagi disungai sudah kami lakukan, bagaimana caranya lagi agar kami tidak kenak banjir lagi pak. Poin kedua, masalah BPJS yang seperti bapak bilang kemarin tidak ada lagi halangan pihak RS menolak pasien untuk dirawat inap, namun kenapa orang tua saya saat mau berobat di RS, ditolak pihak RS dengan alasan kamar penuh” kesalnya.
“Apabila ada penolakan pasien yang dilakukan pihak RS, segera hubungi saya agar saya tindakki secepatnya. Kalau masalah banjir, aliran sungai kita ada tiga Kabupaten, itu wewenang Provinsi Sumatera Utara bukan wewenang kota Medan. Seperti Disunggal, balai wilayah sungai (BWS) berupaya membuat tanggul untuk mengatasi banjir, namun itu masih dalam pengerjaan. Seperti pak Taufik bilang tadi meminta bantuan meja dan kursi buat Madrasah, itu bisa kita atasi nanti.
“Untuk masalah bantuan rumah rusak karena banjir kemarin, dari Pemko Medan tidak ada, tapi kalau bedah rumah ada. Makanya saya hadirkan dalam Reses ini, orang Dinas Perkim, Dinas Sosial dan Dinas Koperasi, agar mereka juga mendengar keluh kesah bapak / ibu” ungkap Syaiful
Masih dikatakan Syaiful Ramadhan, saya dengar ekonomi masyarakat/ warga rusak karena banjir. Jadi, Pemerintah daerah ingin membantunya. Kira – kira apa saja program Pemerintah yang bisa disalurkan ke masyarakat” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, tokoh agama bapak Taufik menyampaikan bahwa” Kalau bisa usul dari dinas terkait sungai itu dikorek. Karena sungai itu sudah dangkal makanya sering terjadinya banjir dikampung Aur ini, mengapa sungai dekat kantor Walikota Medan bisa dikorek sementara sungai dikampung Aur tidak bisa dikorek. Inilagi, banyak juga pohon – pohon yang ditumbangkan, sementara pohon – pohon itu kan bisa menyerap air dan menangkal longsor juga” kesalnya
Dari dinas sosial menjawab” Bahwa kita sudah kordinasi dengan dinas terkait. Untuk bendungan dikanal yang namanya simeme akan dibuka BWS dibulan April nanti. Kalau masalah pengorekan sungai tidak segampang itu, karena kita butuh melakukan perawatan sungai terlebih dahulu. Kalau kita korek begitu saja, takutnya longsor nanti” jelasnya. Afdal