Medan – medianasionalnews. Penjaga tanah situs sejarah menuntut keadilan. Pasalnya, tembok yang dibangunnya pakai dananya sendiri dirobohkan Onny Fachrudin kontraktor suruhan Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN) Provinsi Sumatera Utara, tidak diganti rugi.
Dalam surat yang dikirim Syaiful Bahri ke Kejaksaan Tinggi Sumatra Utara, Senin (01/09/2025) bahwa, Oni Fahrudin dan anggotanya merobohkan tembok situs sejarah yang berlokasi dijalan Brigjen Katamso, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Rabu (13/Agustus /2025) sekitar pukul 09:00 Wib.
Jumat (03/10/2025) lalu, Syaiful Bahri yang menjaga tanah situs sejarah dari tahun 1992 sampai dinihari, sempat laga argumen dengan beberapa orang Kanwil ATR BPN Yang mendatanginya. Disitu, Syaiful merasa keberatan karena tembok pembatas dari tempatnya, mau ditutup oleh Onny Fachrudin kontraktor suruhan Kanwil ATR BPN Sumut.
“Kalau kalian tutup disini akan saya bongkar lagi sebelahnya. Seenak kalian aja mau nutup ini. Udah tembok sebelumnya kalian bongkar dan tidak ada ganti ruginya, ini mau kalian tutup lagi. Ini si Onny yang janjinya mau ganti rugi tembok yang sudah dirobohkanya, ternyata angka yang disebutkannya sampai sekarang tidak ada dikasihnya” kesal Syaiful Bahri.
” Siap bapak diganti memakai uang negara, dan siap bapak nanti diperiksa” Ungkap Reza yang dijawab Syaiful” Siap, orang saya bangun tembok itu pakai uang pribadi saya” ungkapnya.
Plh Kasipenkum Kejatisu, Muhammad Husairi, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Senin (06/10/2025) lalu, terkait surat Dumas yang dimasukan Syaiful Bahri ke Kejatisu menjawab” Ok bang kita monitor” Ujarnya.
Sebelumya, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) Muhammad Husairi mengatakan pihaknya mencari informasi dan menunggu laporan dari masyarakat tentang penyerobotan lahan eks situs bersejarah tersebut. “Tentu akan kami terima (laporan dari masyarakat),” katanya, Rabu (24/9/2025).. ujarnya. Red
”
