Madina – medianasionalnews. Sony Tehe Lase Sorang pria berusia (41) memiliki lima orang anak dan 3 orang anaknya masih berstatus pelajar beralamat desa Singkuang I Kecamatan Muara Batang Gadis Kabupaten Mandaling Natal (Madina) Sumatera Utara.
Berawal dari viral nya konten YouTube yang di unggah oleh Yarni Fatena Luo (42) istri Sony Tehe Lase kini muncul lagi unggahan konten You Tube kedua yang di unggah dari ketiga anaknya, isi konten tersebut memohon perlindungan hukum dari institusi Kepolisian yang isinya anak -anak nya tidak berani kesekolah karena takut akan dibunuh”.
Berangakat dari konten itu Kepolisian Sektor MBG dengan para awak media menelusuri kebenaran nya, dan didapat bahwa konten terindikasi Hoaks dan adanya arahan dari Kepala Keluarga yang diduga keras Sony Tehe Lase demi sebuah konten sengaja menelantarkan anak nya tidak masuk sekolah bukan karena takut ancaman dari pihak lain malah sebaliknya dirinya lah yang tidak menginginkan anak mengikuti pendidikan di sekolah dan sudah menerima surat pindah.
Setelah dilakukan cross check hasil konfirmasi awak media beserta anggota Polsek Muara Batang Gadis (MBG) Selasa 6/6/202 ke Sekolah yang di maksud dari keterangan Sumiati Tarihoran,S.Pd SDN Neg 395 selaku Kepsek menjelaskan atas nama Jekson Viktor Lase murid kelas V SDN 395 beberapa bulan yang lalu mengajukan surat pindah atas permintaan orang tua, ucap nya.
Dan Kepala Sekolah SMN Neg 1 MBG Muhammad Abdul Rahman.S.Pd menerangkan bahwa orang tua dari Melda Yanti Lase kelas 7 pernah datang mengajukan surat pindah namun karena alamat tujuan pindah sekolah nya tidak disebutkan maka pihak Sekolah belum mengeluarkan Surat pindah dan sejak itu dia red,tidak pernah lagi masuk sekolah.
Bahkan pihak sekolah melalui Wali kelasnya sudah berulang kali melakukan kunjungan kerumah orang tua murid membujuk agar anaknya tetap di sekolah-kan mengingat waktu ujian naik kelas segera dilaksanakan namun Sony Tehe Lase tidak menggubris nya.
Menurut warga yang kenal Sony Tehe Lase adalah sosok Kepala keluarga yang pemalas, sudah setahun mereka tinggal di daerah Singkuang tidak pernah terlihat Sony Tehe Lase bekerja, justeru yang mencari nafkah selama ini terlihat adalah istri nya sementara Sony Lase hampir setiap hari terlihat oleh warga mengkonsumsi miras (Tuak) sebut, Diding
Sony Tehe Lase diduga kurang Pase membaca dan terkesan buta huruf, sebab bila ada masuk SMS ke HP selularnya Sony selalu berteriak kepada anaknya minta kepada anaknya agar isi SMS tersebut di bacakan kuat kuat, Ucap Lindung.
Menanggapi persoalan viral nya vidio pengancaman di YouTube yang di unggah oleh istri dan anak anak Sony Tehe Lase selaku Kapolsek Muara Batang Gadis AKP Budi Sihombing.SH, mengatakan kepada awak media, “benar atau tidak kebenaran konten vidio tersebut, kami Polri sebagai Pengayom akan melakukan perlindungan buat keluarga Sony Tehe Lase dan menjemput anaknya kerumah mengantarkan kesekolah melakukan pengawalan agar tetap bersekolah, ujar AKP Budi Sihombing.
Dan terkait Laporan yang dibuat Sony Tehe Lase di Polsek MBG atas adanya dugaan pengancaman terhadap keluarganya masih terus dalam proses penyelidikan, dan tidak juga mudah asal menangkap seseorang tanpa didukung bukti, perkara dugaan pengancaman tersebut akan segera di gelar di Mapolres Madina, papar AKP Budi Sihombing.
Sony Tehe Lase yang sering membuat onar disekitar tetangganya, Warga meminta pihak Aparat Penegak Hukum segera mengamankan Sony Lase dan istrinya terkait konten konten HOAKS yang sudah di tebarnya di medsos, bila terus dibiarkan hal ini dapat mempermalukan dan mengganggu ketentraman serta kenyamanan warga asli Singkuang. Cetus, Kaslan Lubis selaku tokoh pemuda Pantai Barat.(Hen’s)