Medan – medianasionalnews. Salah salah satu warga Jalan Seksama Gang Raja Aceh Lingkungan XIX, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai yang berprofesi wartawan menyesalkan kinerjar Kepala Lingkungan XIX Arman Siregar, yang telah mengijinkan PT. Kartika Indah Jaya, merusak pohon yang ditanam guna untuk pertahanan agar tidak longsor.
Dari pantauan awak media, dirusaknya pohon yang ditanam warga dipinggiran sungai pakai Beko guna memperbaiki Jalan yang amblas kenak banjir. Diduga pihak PT. Kartika Indah Jaya, secara membabi buta merusak dan meratakan tanaman pohon yang ditanam warga.
Seorang warga yang kebetulan berprofesi wartawan dan cinta serta perduli terhadap lingkungan, sempat memprotes pihak dari PT. Kartika Indah Jaya yang tidak memperhatikan mekanisme kerjanya yang sudah diatur oleh pemerintah UUD no 32 tentang lingkungan hidup. Yang mana disitu menyatakan bahwa pelaksana pembangunan Jalan dan Sungai tidak boleh merusak tumbuhan yang ada disekitar lingkungan pembangunan. Ini malah dirusak pihak PT. Kartika Indah Jaya, atas izin Kepala Lingkungan Lingkungan XIX Arman Siregar.
Informasi yang didapat terlaksananya pembangunan Jalan pinggir sungai Denai, Jumat ( 20/05/2022), sampai dinihari diduga belum terpasang plang pengerjaan yang dilaksanakan PT.Kartika Indah Jaya.
Seorang wanita yang mengaku bernama Putri saat dikonfirmasi awak media dikantor PT.Kartika Indah Jaya, Jalan Pelajar tengah, Kamis (02/06/2022) siang meminta surat tugas.
” Mana surat tugas orang abang baru kita bisa keterangan” pintanya dengan lantam
Saat dijelasi awak media mengenai surat tugas yang diminta Putri barulah ia menjelaskan, bahwa plang pengerjaan Jalan yang amblas di Jalan Seksama Gang Raja Aceh Lingkungan XIX, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai ada. Namun karena ada kesalahan satu uruf makanya tidak dipasang plangnya.
” Ada plangnya bang, karena ada kesalahan satu uruf makanya tidak dipasang plang pengerjaanya bang. Kalau sudah diperbaiki nanti akan dipasang plangnya bang” ungkap Putri.
Saat dikonfirmasi kembali terkait pohon yang ditanam seorang warga berinisial AR yang dirusak pihak PT.Kartika Indah Jaya, Putri mengaku tidak mengetahui tentang itu.
” Coba langsung datangi kelokasi, tanyakan sama yang kerja disitu bang” pintanya.
Diduga pihak PT. Kartika Indah Jaya membolai awak media saat menjalankan tugas jurnalistik. Sebelumnya, awak media sudah kelokasi untuk konfirmasi, namun seorang pekerja yang belum diketahui namanya mengarahkan awak media untuk konfirmasi langsung ke kantor, ini malah diarahkan Putri pegawai PT. Kartika Indah Jaya kembali agar kelokasi langsung untuk konfirmasi
Salah satu warga berinisial AR yang berprofesi wartawan mengatakan” Pohon yang saya tanam dipinggir sungai sudah bertahun – tahun guna untuk penahanan tanah pinggir sungai agar tidak longsor, ini malah ditumbangkan dan diratakan pihak PT.Kartika Indah Jaya.
” Begitu saya tau pohon tersebut ditumbangkan, sempat terjadi perdebatan dengan beberapa orang pihak PT.Kartika Indah Jaya. Disitu, sejumlah pekerja mengaku sudah meminta izin kepada Kepala Lingkungan XIX Arman Siregar. Bahkan mereka juga mengaku kepada Kepala Lingkungan, siapa pemilik tanaman ini, tapi tidak dihiraukan Kepala Lingkungan XIX Arman Siregar” kesal AR.
AR menyebutkan, ditumbangkan pohon tersebut sempat terjadi adu mulut dengan sejumlah pekerja PT. Kartika Indah Jaya sehingga mengundang warga lainya datang kelokasi. Lalu saya meninggalkan lokasi guna menghindar agar tidak terjadi kontak fisik. Saya tidak ada niat menghalangi perbaikan Jalan yang amblas, bahkan saya mendukung perbaikan Jalan tersebut. Karena Jalan yang amblas / putus merupakan Jalan alternatif bagi pengandara, bila terjadi kemacetan dipersimpangan Jalan Seksama.
” Yang saya sesalkan mekanisme perbaikan Jalan dipinggir sungai sudah diatur pemerintah, bahwa tidak boleh merusak pohon ataupun tumbuhan disekitar lokasi perbaikan Jalan” ungkapnya.
Masih dikatakan AR, berawal penanaman pohon yang saya laksanakan karena perduli terhadap lingkungan pinggiran sungai yang selalu erosi akibat banjir yang selalu datang tiap tahun sehingga menyebabkan tanah pinggiran sungai runtuh. Makanya timbul inisiatif saya sebagai pencinta lingkungan untuk menanami pohon dipinggiran sungai sebagai pengikat tanah agar kuat.
” Awalnya yang mau saya tanam bambu, tapi ada jenis pohon sawit yang bermanfaat dan kuat sebagai pengikat tanah karena akarnya serabut. Apalagi, sawit juga dapat bermanfaat untuk kepentingan lingkungan, iya kalau berbuah sawitnya kan bisa hasilnya digunakan oleh pemuda – pemudi disini secara positif, seperti melaksanakan kegiatan hari kemerdekaan, beli tong sampah dan lainya agar mereka juga dapat terhindar dari narkoba” ujarnya.
Lanjut AR, beberapa menit kemudian saya datang kembali kelokasi perbaikan Jalan yang amblas itu. Disitu, Kepala Lingkungan XIX Arman Siregar dan istrinya Zainab sedang duduk santai disebuah warung dipinggir sungai sambil berbincang dengan pekerja. Kemudian saya datangi untuk mempertanyakan mengenai pohon yang ditumbangkan itu. Tapi jawaban Kepala Lingkungan membuat situasi menjadi memanas kembali. Ironisnya, Zainab istri Kepala Lingkungan dengan sombongnya langsung mengeluarkan Hp dan dikameranya saya dalam perdebatan itu yang seolah – olah merekalah pemilik proyek tersebut. Padahal, pungsi mereka sebagai pelayan masyarakat bukan untuk mengambil keuntungan pribadi.
” Heranya saya, Zainab istri Kepala Lingkungan kok bisa melakukan penghinaan rumah tangga saya dalam persoalan ini, kan aneh apa begitu sebagai istri Kepala Lingkungan kepada warganya” kesal AR.
“Bahkan Kepala Lingkungan XIX Arman Siregar saat saya tanyak prihal ditumbangkanya pohon yang saya tanam yang dijawabnya” Itu tanah negara yang saya jawab kembali” Walaupun itu tanah negara mekanisme dalam pengerjaanya jalan pinggir sungai sudah diatur pemerintah, bahwa tidak boleh merusak tanaman yang ada disekitar lingkungan.
” Ini kok malah dituduh Kepala Lingkungan saya mengambil keuntungan dalam penanaman pohon sawit tersebut, sudah jelas saya ungkapkan tadi bahwa pohon yang saya tanam itu untuk pertahanan tanah agar tidak longsor dan amblas. Kalaupun ada hasilnya dari pohon yang saya tanam, iya silahkan gunakan untuk kepentingan masyarakat Lingkungan XIX seperti beli tong sampah yang kebetulan tidak ada disini, dan kegiatan olahraga untuk remaja yang ada dilingkungan XIX agar mereka terhindar dari narkoba” harap AR. Afd