Medan – medianasionalnews. Keren Himpunan Disc Jockey Indonesia (HDJI) yang digagas mantan Dj kota Medan, Ahyar Panjaitan akan mengembangkan dikota Medan dan sekitarnya. Karena ini merupakan salah satu seni budaya bangsa juga.
Terbentuknya HDJI agar yang berprofesi Dj tidak lagi dapat dikriminasi dan negatif dimata masyarakat.
” Saya sebagai mantan Dj sangat prihatin dengan profesi ini. Karena selama ini, profesi Dj selalu mendapatkan diskriminasi dan nilai negatif dimata masyarakat pada umumnya.” ungkap Ketua Umum HDJI, Ahyar Panjaitan saat silahturahmi dengan sesama Dj di food court Jalan Amaliun, Rabu (23/08/23) lalu pukul 20.00 Wib.
Masih dikatakan Ahyar” Himpunan Disc Jockey Indonesia (HDJI) bergerak dalam bidang musik berbasis digital. Dengan itu, kita berharap mampu mengangkat seni budaya bangsa dan melindungi para penggiat Dj yang ada dikota Medan dan sekitarnya.
” Intinya, terbentuknya HDJI untuk pengembangan seni budaya bangsa berbasis digital agar tidak di claim negara asing. Selain itu, HDJI kedepanya mampu membantu program pemerintah melalui dinas – dinas terkait” ujar Ahyar.
Lanjut Ahyar, HDJI sebenarnya sudah beberapa tahun yang lalu dibentuk dengan rekan – rekan seprofesi dari beberapa Provinsi. Karena adanya pandemic Covid 19 beberapa tahun lalu, maka program yang mau kita laksanakan terpending.
” HDJI ini milik Yayasan Citra Pemuda Nusantara, dengan misi dan visi pengembangan alat musik tradisional yang diproduksi menjadi Remixer oleh Dj dalam bentuk digital, dari sabang sampai merauke. Selain itu, misinya juga melindungi profesi Dj secara hukum dari segala bentuk diskriminasi yang selama ini dialami oleh rekan – rekan seprofesi” pungkas Ahyar yang kini menekuni berprofesi wartawan Lidik Cyber.com.
Ahyar menambahkan, maraknya kenakalan remaja beberapa bulan yang lalu, menjadi perhatian saya selaku ketua HDJI. Karena para pelakunya masih berusia belasan tahun yang seharusnya fokus dalam kegiatan – kegiatan exschool, disekolah dan lingkungan.
” Kami berharap, pengembangan seni budaya umumnya khususnya alat musik tradisional dapat dimasukan pemerintah dalam program exschool sekolah disetiap provinsi. Agar dapat diwarisi generasi bangsa selanjutnya. Dan kami berharap juga, disetiap lingkungan hidupkan kembali sanggar – sanggar seni budaya, agar dapat mengurangi kenakalan remaja.
” Kalau mereka punya kegiatan disekolah dan lingkungan, saya yakin mereka akan asyik menghabiskan waktunya dengan positif.” pinta Ahyar.
Ahyar mengungkapkan, even yang akan digelar dalam perlombaan alat musik tradisional yang dikombinasikan oleh Dj nantinya. Maka dari itu, HDJI dapat terbantu dengan hadirnya generasi penerus bangsa pewaris alat musik tradisional tersebut.
“Sebenarnya, kalau alat musik tradisional warisan leluhur bangsa itu dikemas dalam bentuk digital. Hasil suaranya sangat bagus sekali dan tanpa meninggalkan alat musik aslinya. Jika program tersebut nantinya berjalan mulus, saya yakin bahwa alat musik tradisional yang
dimainkan oleh negara asing itu adalah milik leluhur warisan kita. Dengan cara begitulah kita memberitahukan bahwa alat musik tradisional yang mereka mainkan, milik leluhur bangsa kita.
“Salah satunya di flatporm digital dari negara asing memainkan alat musik tradisional kita dalam even yang mereka laksanakan di Eropa. Nah, apakah generasi kita hanya mau sebagi penonton saja. Maka itulah, HDJI hadir guna untuk generasi bangsa dengan arahan dan tujuan yang positif mengadopsi seni budaya warisan leluhur bangsa kita” tutup Ahyar. Afdal